SITUS WARUNGBOTO, SPOT WISATA BARU DI YOGYAKARTA

photo by @adhi_dharmaa

Beberapa waktu ini, melalui media sosial Instagram, kita melihat teman dan kerabat ramai berkunjung ke Pesanggrahan Rejawinangun pada masa Sultan HB II di barat Yogyakarta, bernama Situs Warungboto. Tampak sekilas seperti Taman Sari, tetapi bentuk bangunannya berbeda, dengan lebih banyak undak-undakan dan bangunan yang berkelok-kelok. Struktur bangunan yang unik dengan lorong-lorong, pintu dan jendela yang sebagian memiliki aksen lengkung pada bagian atasnya begitu menarik. Mungkin satu kata yang dapat mendeskripsikan pesanggrahan ini: megah. Sebagai cara mudah mendefinisikan kemegahan atas kekuasaan Sultan HB II di masa lampau. 

Tidak heran pula, karena kemegahan pesanggrahan ini, bagian kolam pemandingan Situs Warungboto ini menjadi salah satu lokasi foto pre-wedding Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution. 


Situs Warungboto merupakan bagian dari Pesanggrahan Rejawinangun (Foto Oudheidkundige Dienst tahun 1935, diakses dari Dok. BPCB Daerah Istimewa Yogyakarta)
    
Situs Warungboto terletak di perbatasan antara Kelurahan Rajawinangun, Kecamatan Kotagede dan Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Situs Warungboto atau Pesanggrahan Rejowinangun mulai dibangun pada masa Sultan HB I, lalu menjadi tempat peristirahatan keluarga kerajaan pada Kesultanan HB II.
Situs Warungboto merupakan cagar budaya yang baru saja direnovasi selama beberapa tahun terakhir akibat gempa tektonik pada 27 Mei 2006 yang menyebabkan kerusakan parah pada sisa-sisa bangunan. Setelah perbaikan pada bangunan utama tahun 2016 selesai, awal tahun 2017 Situs Warungboto resmi dibuka untuk publik dan didatangi ratusan pengunjung setiap minggunya.

Pemugaran Situs Warungboto dilakukan dua kali. Pada 2009, dilakukan pemugaran di bagian pendapa. Pada 2015, dilakukan pemugaran kembali pada beberapa bagian. Pemugaran dilakukan untuk menyelamatkan Situs Warungboto yang merupakan cagar budaya berdasarkan UU RI No. 11 tahun 2010.
Lalu pada 2016, Situs Warungboto diperbaiki pada bangunan tengah yang terdapat kolam, bangunan sayap sisi selatan, bangunan bertingkat sisi selatan dan pagar. Perbaikan ini berfokus pada bagian utara bangunan.
photo by @imfaridhasan
Perbaikan bangunan dilakukan sesuai dengan foto dan peta gambar asli Situs Warungboto. Foto dan peta gambar rekonstruksi diperoleh dari pemetaan yang dilakukan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Yogyakarta pada tahun 1982. Dengan syarat, bangunan yang cukup parah akan dibongkar lalu dibangun kembali, sementara bangunan yang masih kokoh hanya diperbaiki saja, tentu berdasarkan foto aslinya. Selain itu, pada 2007 telah dilakukan studi  teknis terhadap Situs Warungboto.
Situs Warungboto dibangun oleh Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang dilengkapi taman, mushola, kolam, dan kebun untuk kenyamanan dan ketenangan bagi keluarga Keraton. Situs Warungboto memiliki bangunan sisi barat yang merupakan kompleks bangunan berkamar dengan halaman berteras dan kolam pemandian yang airnya berasal dari mata air (umbul). Kolam pertama berbentuk lingkaran berdiameter 4,5 meter dan bagian tengahnya memiliki sumber pancuran air atau umbul. Sementara, kolam kedua berbentuk bujur sangkar dengan ukuran sisi 10 meter x 4 meter. Kedua kolam itu saling berhubungan.

Pengunjung tidak dikenakan tarif masuk Situs Warungboto. Pihak Badan Pelestarian Cagar Budaya hanya meminta pengunjung untuk menjaga kebersihan dan tidak menaiki dinding bangunan. Hanya saja untuk keamanan, penduduk sekitar memberlakukan biaya parkir di area Situs Warungboto.
Jika kalian tertarik berwisata dan foto-foto di situs Warungboto, kalian harus mentaati sejumlah aturan yang ada. Yakni pengunjung dilarang memanjat bangunan situs dan mencoret-coret tembok situs. Juga menjaga kebersihan area Situs Warungboto. Tidak repot, kan?

Jika ingin mendapatkan hasil foto-foto yang menarik di tempat umum, jangan lupa menaati peraturan yang berlaku, ya! Agar aman dan nyaman untuk semuanya.
(by @diatami)

6 komentar:

  1. Udah 2x kesana.. tapi pngin kesana lagi, emang Jogja bikin gak bisa move on!!!!!

    BalasHapus
  2. Udah 2x kesana.. tapi pngin kesana lagi, emang Jogja bikin gak bisa move on!!!!!

    BalasHapus
  3. Sudah 2x kesana tapi udah ada planing kesana lagi...
    Emang Jogja gak bisa bikin Move On !!!!

    BalasHapus
  4. ini peninggalan jaman kerajaan mataram jogja ya kak

    BalasHapus