Yogyakarta dikenal lekat sebagai kota budaya yang memiliki daya tarik
wisatawan untuk berkunjung, dari dalam maupun luar negeri. Dari sekian banyak
daya tarik budaya yang dimiliki Yogyakarta, salah satunya adalah budaya
jual-beli masyarakat di beberapa pasar Yogyakarta yang masih memakai sistem
penanggalan Jawa atau pasaran. Pada sistem penanggalan
Jawa tersebut dikenal nama-nama weton
(hari) seperti wage, kliwon, legi, pahing, pon.
Ada beberapa pasar tradisional di DIY yang masih melestarikannya dan
dapat dikunjungi sebagai tujuan rekreasi budaya, antara lain Pasar Wage
Tlagereja, Pasar Kliwon Bantul, Pasar Legi Kotagede, Pasar Pahing Sleman, dan
Pasar Pon Godean.
Umumnya, di pasar
berdasar pasaran Jawa terdapat banyak penjual hewan dan barang klithikan atau barang-barang bekas.
Aneka barang klithikan yang dijual seperti perabotan
rumah tangga, sandangan murah, alat pertukangan, onderdil kendaraan, sampai
obat herbal dan beragam jenis tanaman hias. Pasar akan bertambah ramai karena
penjual di pasar klithikan menggunakan alat pengeras suara dan
kata-kata persuasif untuk menarik perhatian pembeli.
Pasar hewan juga ikut
meramaikan hari pasaran karena jenis burung dan ayam menjadi daya tarik
pengunjung untuk datang membeli atau hanya rekreasi semata.
1.
Pasar Legi Kotagede
Dimulai dari lokasi
pasar yang memiliki jarak tidak jauh dari pusat kota Yogyakarta, adalah Pasar
Legi Kotagede. Dikenal dengan nama demikian, karena pasar yang berlokasi di
jalan Mentaok Raya, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta, ini mencapai puncak
keramaian di legi saja.
Di Pasar Legi
Kotagede akan ditemui pasar hewan yang menjual unggas, ikan hias, dan kelinci.
Pasar hewan ini memadati sepanjang jalan Watu Gilang dan Mondorakan. Pada titik
inilah biasa terjadi kemacetan. Adapula penjual barang bekas, tanaman hias,
perkakas rumah dari besi, dan obat-obatan herbal.
Aktivitas
pasaran legi di Pasar Kotagede mulai pukul 06:30, beranjak
pukul 13:00 para penjual pasaran bubar, kemudian akan digantikan dengan penjual
lainnya. Pasar Kotagede sejatinya adalah pasar yang nyaris buka 24/7.
Pasar Kotagede
merupakan pasar tertua di Yogyakarta yang dibangun pada abad XVI, juga menjadi
satu-satunya pasar di wilayah Kota Yogyakarta yang masih melaksanakan pasaran
Jawa. Keadaan bangunan yang belum tersentuh revitalisasi menjadikan Pasar
Kotagede sebagai bangunan cagar budaya.
Pasar Kotagede juga
dijadikan lokasi syuting film Ada Apa Dengan Cinta 2 karena dinilai memiliki
ciri khas sebagai akitivitas rakyat yang kental dengan unsur tradisional dan
budaya Jawa.
2.
Pasar Wage Tlagareja
Di Pasar
Wage Tlagareja, yang berlokasi di Banyuraden, Gamping, kabupaten Sleman,
akan hanya ditemukan pasar burung. Saat wage,
pasar burung ramai sepanjang jalan sekitar pasar Tlagareja, dari gapura pintu
masuk sampai sisi luar pasar. Ada lapangan cukup besar di samping pasar, di
mana para penjual biasa memamerkan kicauan burungnya untuk menarik perhatian
pembeli.
Sangkar-sangkar
burung digantung pada tiang khusus yang sudah diberi nomor masing-masing.
Burung yang diperjual-belikan adalah burung-burung kicauan, dengan rentang
harga dari Rp300.000,- sampai jutaan rupiah. “Burung cucak rowo yang saya
pamerkan di sini laku Rp 12 juta oleh pembeli dari Jakarta,” kata
Supri, salah seorang penjual burung di pasar Tlagareja. Aktivitas Supri dan
pedagang lain berlangsung mulai dari pukul 07:30 sampai 13:00.
3.
Pasar Pon Godean
Pasaran pon yang
ramai adalah Pasar Godean, karena di sana akan ditemukan pasar hewan dan
pasar klithikan. Pasar yang berlokasi di jalan Godean Km. 9,
Sidoagung, kabupaten Sleman, lebih didominasi oleh pasar klithikan.
Pasar Pon Godean menjadi salah satu tujuan utama penjual klithikan saat
hari pasaran, karena memiliki lokasi yang lebih luas dibanding pasar lainnya.
Pasar klithikan di
Pasar Pon Godean menempati lapangan luas di sebelah timur gedung pasar
Godean. Lapangan tersebut hanya khusus untuk pasar klithikan,
sementara penjual lainnya berada di pinggir jalan dan di wilayah Pedukuhan
Godean IV. Rata-rata penjual klithikan mengaku sudah memiliki
pelanggannya masing-masing yang menanti pasaran pon di Godean.
4.
Pasar Pahing Sleman
Pasar Sleman berada
di Sendangtirto, Berbah, kabupaten Sleman. Para penjual pasaran menempati kebun
kosong di seberang gedung inti pasar Sleman. Saat pahing tiba, pasar hewan akan mendominasi lokasi pasar. Hal yang
menarik dari Pasar Pahing Sleman terletak pada pasar burung dan ayam. Dari
banyak pengakuan pengunjung pasar, mereka datang ke Pasar Pahing Sleman untuk
bertemu dengan teman-teman yang memiliki hobi unggas atau menonton atraksi
sabung ayam. Keramaian pasar mulai dari pukul 07:00 sampai 13:00, namun ada
beberapa penjual masih berjualan sampai pukul 15:00.
5.
Pasar Kliwon Bantul
Pasar Bantul
berlokasi di jalan Gajah Mada No. 1, kabupaten Bantul. Sedikit menjauh ke barat
dari pasar pusat, pasaran kliwon memiliki lokasinya
tersendiri. Pasar klithikan memadati sepanjang pinggir jalan
Moh. Yamin. Pasar hewan memiliki tempat khusus yang sudah tertata rapi,
biasanya pasaran ini menjadi daya tarik pengunjung. Terlebih karena adanya kegiatan
sabung ayam.
Pasar Kliwon Bantul
memulai aktivitas pasaran pukul 06:30 dan berakhir pada pukul 12:00, saat
matahari mulai menyengat di atas kepala, para penjual klithikan mengemasi
dagangan dan pulang. Berbeda dengan pasar hewan, para penjual masih bertahan
sampai pukul 15:00. Paling mencolok adalah para penjual maupun penghobi ayam
jago—yang didominasi laki-laki, kegiatan sabung ayam sudah dimulai sekitar
pukul 08:00 akan berlanjut sampai pukul 14:00.
(@diatami)
Kliwon juga hari pasaran di Cebongan yang sangat keriah
BalasHapusPon pasaran di pasar Kowen Sidokarto (pindahan dari pasar Godean). Wage pasar Tlogorejo km 5 jl Godean, Kliwon Cebongan dan Bantul, Legi Pasar Kotagedhe, Pahing Pasar Sleman
BalasHapusPasar pon godean pindah di kowen sidokarto?
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKalau legi dimana nggih? Kalau sleman?
BalasHapusPasar ngino
HapusWah mantab infpnya, lagi di jogja nih soalnya
BalasHapus